Selasa, 25 Desember 2012

PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI KOMPOS

PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA 
MENJADI KOMPOS

      Di bawah ini adalah salah satu cara yang mungkin dapat mengatasi masalah sampah.Walau mungkin belum maksimal minimal dapat mengurangi masalah sampah. Dengan cara membuat sebuah tong sampah kompos. Yang fungsinya tuk menanggulangi/mengolah sampah organiknya.



Bahan dan Alat :
1. Keranjang sampah yang berlubang
2. karung goni plastic
3. Sekam
4. Kasa nilon
5. Kertas kardus bekas
6. Pupuk kompos (hasil dari sampah rumah tangga)
7. Cetok
8. Sampah rumah tangga
   
Cara kerja :
1. Menyiapkan keranjang. Keranjang yang berlubang tersebut dibagian bawah diberi sekam yang sudah dijahit seperti bantal dengan kain kassa. Sekelilingnya (bagian dalam) dilapisi karung goni bekas dan kertas kardus. Baru kemudian dimasukkan kompos (jumlahnya kurang lebih 8 kg). Bagian atas juga ditutupi dengan bantalan sekam dan kain tipis.

2. Setelah keranjang, sampah rumah tangga pun siap diolah menjadi kompos. Sampah rumah tangga yang bisa diolah dengan keranjang komposting ini adalah :
o       sayuran baru
o       sisa sayuran basi
o       sisa nasi basi
o       sisa makan pagi, siang atau malam
o       sampah buah (anggur, kulit jeruk, apel, pepaya), kecuali buah berkulit keras.
o       Sampah ikan laut, ikan air tawar atau daging

3.    Cara memasukkan sampah organik tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Pertama, timbunan kompos dalam keranjang digali sehingga terbentuk lubang. Besar lubang tergantung jumlah sampah yang dimasukkan.
  2. Kedua, masukkan sampah rumah tangga ke dalam lubang tersebut (akan lebih baik jika sampah dicacah kecil-kecil terlebih dahulu dan umurnya tidak lebih dari 1 hari).
  3.  Ketiga, sampah tersebut kemudian ditimbun dengan kompos yang ada di sekelilingnya.
  4. Keempat, setelah tertimbun rata, kemudian tutup dengan bantal sekam, tujuannya untuk menyaring gas-gas hasil dekomposisi.
  5. Kelima, kemudian tutup dengan kain, agar lalat tidak dapat bertelur yang nantinya dapat menimbulkan belatung, serta mencegah proses metamorfosis belatung menjadi lalat.
  6. Jika keranjang sudah penuh, hanya 1/3 bagian yang bisa diambil untuk dimatangkan selama kurang lebih 1 bulan. Sisa kompos dalam keranjang bisa dimanfaatkan lagi.


Beberapa hal yang catatan penting :
1. hindari penempatan keranjang dari terik sinar matahari langsung dan hujan
2.   tempatkan keranjang pada tempat teduh
3.   sampah yang dimasukkan harus berumur 1 hari
4.   sampah dalam ukuran besar dicacah terlebih dahulu

Perawatan
1.    cuci kain penutup seminggu sekali
2.    bila kompos kering disiram dengan air bersih sambil diaduk
3.    dalam 3-6 bulan kertas kardus harus diganti.


Selamat mencoba,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,smoga masalah sampah dapat di atasi.








Apa manfaat pengelolaan sampah organik rumah tangga menjadi kompos ?
  • mengurangi volume sampah rumah tangga sehingga yang keluar rumah tinggl 30-40 % saja
  • membantu pemerintah DKI mengatasi masalah persampahan dengan memilah sampah dan mengelola di sumbernya, yaitu di setiap rumahtangga
  • sampah yang dibuang di TPS, TPA, atau di sungai dapat mengakibatkan pencemaran di daratan dan perairan, penyakit, banjir
  • sampah yang dibakar akan memindahkan zat pencemar ke udara. Dengan dibuat kompos, menjadi barang yang bernilai ekonomis, memberi lapangan kerja dan tambahan penghasilan.
  • kompos memperbaiki struktur tanah sehingga membuat tanaman tumbuh lebih subur. Kompos dapat diberikan kapan saja dan berapa saja jumlahnya tanpa khawatir akan merusak tanaman
  • merubah sampah menjadi kompos, mengembalikannya ke bumi dalam bentuk pupuk yang menyuburkan tanaman berarti IBADAH, melaksanakan amanah Allah memelihara bumi !
LUBANG RESAPAN BIOPORI
"MENCEGAH BANJIR DI MUSIM HUJAN"



Hujan turun banjir pun datang, begitulah fenomena yang kini terjadi di beberapa daerah di negri kita ini.  Setiap musim hujan tiba, banyak orang selalu khawatir akan datangnya banjir.  Banjir di musim hujan dan kekeringan air di musim kemarau menjadi masalah yang serius dari tahun ke tahun.

Banjir menjadi agenda tahunan bagi warga yang tinggal didaerah pinggiran sungai.  Namun jangan heran, dataran yang jauh dari sungai pun kini sudah tidak luput dari banjir.  Akhir-akhir ini, banjir tidak lagi terjadi di daerah pinggiran sungai saja, namun banjir terjadi juga di daerah dataran tinggi.  Hal ini terjadi karena tanah sudah kehilangan fungsinya dalam menyerap air, akibat dari maraknya penebangan hutan dan pembangungan gedung dan perumahan yang tidak ramah lingkungan.
Banjir yang melanda perkotaan.


efek buruk yg terjadi apabila pembangunan terus dilakukan.



Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar dapat mengurangi banjir tahunan, yaitu:

  • Dengan menanam banyak pepohonan agar air hujan tidak langsung mengalir ke sungai, tetapi tertahan pada akar pepohonan.  Kandungan air pada akar pepohonan akan berfungsi sebagai reservoir di musim kemarau. 


  • Mengolah sampah dengan benar.  Tidak membuang sampah ke sungai atau ke jalanan, juga dapat mengurangi bahaya banjir.  Jika sampah dibuang sembarangan, sampah dapat menyumbat saluran-saluran air yang ada dan mengakibatkan banjir saat hujan datang.




Mencegah banjir dengan membuat sumur resapan adalah cara yang terbaik untuk daerah perkotaan. DKI Jakarta sudah menerapkan kewajiban bagi warganya untuk membuat sumur resapan melalui SK Gubernur DKI nomor 17 Tahun 1992, yang telah dijadikan Perda no. 17/1996, isinya mewajibkan warga Jakarta mebuat sumur resapan.  Namun karena biaya pembuatan yang cukup mahal, maka kebanyakan warga DKI tidak melaksanakan aturan perda tersebut.  Itu salah satu sebab mengapa banjir selalu terjadi dan semakin parah saja setiap tahunnya.

Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam menanggulangi banjir sangat memegang peranan penting.  Kurangnya kepedulian warga dan lemahnya peran pemerintahan menjalankan peraturan yang ada, memicu masalah banjir semakin buruk dari tahun ke tahun. 

Pembangunan banjir kanal didaerah Timur dan Barat DKI Jakarta diharapkan akan mengurangi terjadinya banjir dimasa mendatang.  Namun pembangunan kanal tersebut tidak menjamin bahwa banjir tidak akan terjadi.  Kepedulian warga tetap memegang peranan penting dalam mencegah banjir.  Tanpa ada partisipasi masyarakat secara luas, banjir sudah dipastikan akan datang kembali.

Salah satu cara terbaru, dengan biaya cukup murah, untuk mengatasi banjir ini adalah dengan mebuat lubang resapan Biopori di dalam tanah.  Biopori sendiri merupakan pori-pori berbentuk lubang (terowongan ) yang terbentuk oleh aktivitas organisme tanah dan pengakaran tanaman.  Aktivitas merekalah yang akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah, dimana rongga-rongga tersebut akan terisi udara yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. 

Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah yang banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.  Dengan kata lain akan mengurangi banjir yang mungkin akan terjadi.  Karena air dapat diserap langsung ke dalam tanah.

Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput dan vegetasi lainnya. 

Bahan organik ini, melalui proses pengomposan, menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah.  Dengan adanya bahan organik yang cukup, aktifitas mereka didalam tanah akan meningkat.  Dengan meningkatnya aktifitas organisme dalam tanah maka akan semakin banyak rongga-rongga biopori yang terbentuk.

Cara ini boleh dibilang murah dan mudah dibuat dibandingkan dengan membuat sumur resapan yang memerlukan lahan luas dan biaya bahan yang cukup besar.  Lubang Biopori bisa dibuat dimana saja; gedung perkantoran, taman dan kebun, pelataran parkir, halaman rumah terutama disekitar rumah yang berlahan sempit sekalipun, dan juga bisa dibuat di dasar parit.  Dengan alat yang sederhana, pembuatan lubang biopori ini dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga juga. 




CARA MEMBUAT RESAPAN LUBANG BIOPORI


Buat lubang berbentuk silinder secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, dengan kedalaman lubang 80-100cm.  Lubang resapan ini bisa dibuat halam rumah, didasar saluran air (got), batas antara tanam dan teras, atau pada tanah lapang berumput, dimana ada genangan dan aliran air hujan.  Alat pembuat lubang biopori dapat di di Toko Trubus terdekat, seharga Rp. 175.000,-.

Agar pinggiran lubang tidak cepat rusak, bibir lubang diperkuat dengan adonan semen selebar 2-3 cm dengan tinggi 10 cm, disekeliling mulut lubang agar tak cepat rusak terkikis.  Atau memasang pipa paralon diamerter 12cm di bagian atasnya.

Gmbr. Lubang biopori

Masukan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa-sisa tanaman, daun yang terjatuh mengering, potongan rumput dan sampah vegatasi lainnya kedalam lubang tersebut.  Sampah organik ini memancing binatang-binatang kecil seperti cacing atau rayap masuk kedalam lubang dan membuat rongga biopori sebagai saluran-saluran kecil. 

Sampah dalam lubang akan menjadi sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses pengomposan. Sampah yang telah terurai oleh microba ini dikenal sebagai kompos yang dapat dipergunakan sebagai pupuk organik. Melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai alat pembuat kompos.

Tambahkan sampah organik kedalam lubang, karena sampah lambat laun akan menyusut. Setelah lubang dirasakan sudah penuh, kompos bisa diambil untuk dijadikan pupuk tanaman.  Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, buah-buahan dan jenis tanaman lainnya.




Silahkan mencoba dirumah anda.  Dengan membuat beberapa lubang kesuburan tanah di rumah anda akan meningkat.  Dengan membuat lubang resapan Biopori, secara langsung anda sudah ikut berpartisipasi dalam mengurangi bahaya banjir di negeri ini.

Kamis, 20 Desember 2012

Teringat

beberapa hari yang lalu, saya bersama saudara-saudara KMK Katholik USU pergi mendaki gunung.
pada waktu itu, hanya 2 orang yang ikut dari stambuk 12 dan selainny yg ikut dari stambuk 07-11.


Kamis, 23 Agustus 2012

PERJUANGAN MASUK TEKNIK LINGKUNGAN


pertama-tama saya mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha esa, karna saya sudah masuk ke fakultas teknik  jurusan teknik lingkungan di USU.

usaha saya untuk masuk teknik yang paling utamanya adalah berdoa dan belajar.

usaha saya untuk masuk teknik ialah dengan cara belajar dengan rutin dan selalu mengulangi pelajaran yang sudah dipelajari waktu SMA.
dan sebelum saya mengikuti ujian snmptn, saya juga mengikuti bimbingan belajar di luar yang tujuannya untuk lebih memperdalam pelajaran yang dipelajari waktu sma.
waktu bimbingan saya juga sering mengikuti TO  untuk melihat dan mengukur seberapa besar kemampuan yang sudah saya terima..
dan stiap TO, waktu itu hasil saya selalu kurang  memuaskan. tapi walaupun begitu saya tetap percaya diri dan selalu tetap optimis untuk belajar lebih giat lagi.
waktu bimbingan saya juga sering diskusi, sehingga pelajaran yang sudah lewat bisa saya ingat lagi.

dan sewaktu ujian snmptn, saya tetap percaya diri kalau saya pasti bisa.

syukurlah waktu snmptn hasil saya lumayan memuaskan dan bisa masuk ke teknik.

sekian dan terima kasih....

Senin, 20 Agustus 2012

ALASAN SAYA MEMILIH TEKNIK KHUSUSNYA TEKNIK LINGKUNGAN

Alasan saya memilih teknik khususnya teknik lingkungan karena semenjak sma saya ingin sekali bisa menjadi seorang engineer.
semenjak saya sma saya pernah mengikuti seminar kebersihan lingkungan, dan semenjak saya mengikuti seminar itu, saya jadi ingin sekali bisa memperdalam ilmu saya di teknik lingkungan.

saya memilih teknik lingkungan karena saya ingin sekali belajar bagaimana caranya untuk mengatasi polusi udara yang semakin tajam ini menjadi lebih baik dan saya juga ingin belajar bagaimana caranya untuk mendaur ulang limbah supaya bisa di pergunakan lagi           dan jauh dari penyakit...
dan saya juga ingin menjadi salah satu penggerak untuk mengatasi segala masalah yang berkaitan dengan lingkungan.
dan karna saya lebih suka praktek daripada teori.