Selasa, 25 Desember 2012

LUBANG RESAPAN BIOPORI
"MENCEGAH BANJIR DI MUSIM HUJAN"



Hujan turun banjir pun datang, begitulah fenomena yang kini terjadi di beberapa daerah di negri kita ini.  Setiap musim hujan tiba, banyak orang selalu khawatir akan datangnya banjir.  Banjir di musim hujan dan kekeringan air di musim kemarau menjadi masalah yang serius dari tahun ke tahun.

Banjir menjadi agenda tahunan bagi warga yang tinggal didaerah pinggiran sungai.  Namun jangan heran, dataran yang jauh dari sungai pun kini sudah tidak luput dari banjir.  Akhir-akhir ini, banjir tidak lagi terjadi di daerah pinggiran sungai saja, namun banjir terjadi juga di daerah dataran tinggi.  Hal ini terjadi karena tanah sudah kehilangan fungsinya dalam menyerap air, akibat dari maraknya penebangan hutan dan pembangungan gedung dan perumahan yang tidak ramah lingkungan.
Banjir yang melanda perkotaan.


efek buruk yg terjadi apabila pembangunan terus dilakukan.



Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar dapat mengurangi banjir tahunan, yaitu:

  • Dengan menanam banyak pepohonan agar air hujan tidak langsung mengalir ke sungai, tetapi tertahan pada akar pepohonan.  Kandungan air pada akar pepohonan akan berfungsi sebagai reservoir di musim kemarau. 


  • Mengolah sampah dengan benar.  Tidak membuang sampah ke sungai atau ke jalanan, juga dapat mengurangi bahaya banjir.  Jika sampah dibuang sembarangan, sampah dapat menyumbat saluran-saluran air yang ada dan mengakibatkan banjir saat hujan datang.




Mencegah banjir dengan membuat sumur resapan adalah cara yang terbaik untuk daerah perkotaan. DKI Jakarta sudah menerapkan kewajiban bagi warganya untuk membuat sumur resapan melalui SK Gubernur DKI nomor 17 Tahun 1992, yang telah dijadikan Perda no. 17/1996, isinya mewajibkan warga Jakarta mebuat sumur resapan.  Namun karena biaya pembuatan yang cukup mahal, maka kebanyakan warga DKI tidak melaksanakan aturan perda tersebut.  Itu salah satu sebab mengapa banjir selalu terjadi dan semakin parah saja setiap tahunnya.

Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam menanggulangi banjir sangat memegang peranan penting.  Kurangnya kepedulian warga dan lemahnya peran pemerintahan menjalankan peraturan yang ada, memicu masalah banjir semakin buruk dari tahun ke tahun. 

Pembangunan banjir kanal didaerah Timur dan Barat DKI Jakarta diharapkan akan mengurangi terjadinya banjir dimasa mendatang.  Namun pembangunan kanal tersebut tidak menjamin bahwa banjir tidak akan terjadi.  Kepedulian warga tetap memegang peranan penting dalam mencegah banjir.  Tanpa ada partisipasi masyarakat secara luas, banjir sudah dipastikan akan datang kembali.

Salah satu cara terbaru, dengan biaya cukup murah, untuk mengatasi banjir ini adalah dengan mebuat lubang resapan Biopori di dalam tanah.  Biopori sendiri merupakan pori-pori berbentuk lubang (terowongan ) yang terbentuk oleh aktivitas organisme tanah dan pengakaran tanaman.  Aktivitas merekalah yang akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah, dimana rongga-rongga tersebut akan terisi udara yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. 

Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah yang banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.  Dengan kata lain akan mengurangi banjir yang mungkin akan terjadi.  Karena air dapat diserap langsung ke dalam tanah.

Peningkatan jumlah biopori tersebut dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput dan vegetasi lainnya. 

Bahan organik ini, melalui proses pengomposan, menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah.  Dengan adanya bahan organik yang cukup, aktifitas mereka didalam tanah akan meningkat.  Dengan meningkatnya aktifitas organisme dalam tanah maka akan semakin banyak rongga-rongga biopori yang terbentuk.

Cara ini boleh dibilang murah dan mudah dibuat dibandingkan dengan membuat sumur resapan yang memerlukan lahan luas dan biaya bahan yang cukup besar.  Lubang Biopori bisa dibuat dimana saja; gedung perkantoran, taman dan kebun, pelataran parkir, halaman rumah terutama disekitar rumah yang berlahan sempit sekalipun, dan juga bisa dibuat di dasar parit.  Dengan alat yang sederhana, pembuatan lubang biopori ini dapat dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga juga. 




CARA MEMBUAT RESAPAN LUBANG BIOPORI


Buat lubang berbentuk silinder secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, dengan kedalaman lubang 80-100cm.  Lubang resapan ini bisa dibuat halam rumah, didasar saluran air (got), batas antara tanam dan teras, atau pada tanah lapang berumput, dimana ada genangan dan aliran air hujan.  Alat pembuat lubang biopori dapat di di Toko Trubus terdekat, seharga Rp. 175.000,-.

Agar pinggiran lubang tidak cepat rusak, bibir lubang diperkuat dengan adonan semen selebar 2-3 cm dengan tinggi 10 cm, disekeliling mulut lubang agar tak cepat rusak terkikis.  Atau memasang pipa paralon diamerter 12cm di bagian atasnya.

Gmbr. Lubang biopori

Masukan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa-sisa tanaman, daun yang terjatuh mengering, potongan rumput dan sampah vegatasi lainnya kedalam lubang tersebut.  Sampah organik ini memancing binatang-binatang kecil seperti cacing atau rayap masuk kedalam lubang dan membuat rongga biopori sebagai saluran-saluran kecil. 

Sampah dalam lubang akan menjadi sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses pengomposan. Sampah yang telah terurai oleh microba ini dikenal sebagai kompos yang dapat dipergunakan sebagai pupuk organik. Melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai alat pembuat kompos.

Tambahkan sampah organik kedalam lubang, karena sampah lambat laun akan menyusut. Setelah lubang dirasakan sudah penuh, kompos bisa diambil untuk dijadikan pupuk tanaman.  Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, buah-buahan dan jenis tanaman lainnya.




Silahkan mencoba dirumah anda.  Dengan membuat beberapa lubang kesuburan tanah di rumah anda akan meningkat.  Dengan membuat lubang resapan Biopori, secara langsung anda sudah ikut berpartisipasi dalam mengurangi bahaya banjir di negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar